Upaya Meningkatkan dan Mempertahankan Keberhasilan Investasi di Kabupaten Tangerang Guna Menekan Angka Pengangguran

(dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Tangerang)


 
Kabupaten Tangerang : Kabupaten dengan investasi terbesar di Provinsi Banten

Pendahuluan

Pada Tahun 2015 seperti dimuat di dalam harian lokal Tangsel Pos, angka pengangguran di Kabupaten Tangerang terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 152.235 jiwa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah para pencari kerja hingga 200% pasca lebaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang memang harus “banting otak” untuk menekan laju angka pengangguran tersebut.
Angka pengangguran yang cukup tinggi, diperburuk dengan kenyataan bahwa setiap tahunnya terdapat sekitar 10 ribu, siswa SMA/SMK yang baru lulus. Dengan demikian jika Pemerintah Kabupaten Tangerang kurang siap dalam menyambut angkatan kerja yang baru, diprediksi pada tahun 2020, jumlah pengangguran bisa mencapai 200 ribu jiwa.

Dampak Positif Investasi yang Masuk di Daerah

Setelah arus reformasi 1998 usai, otonomi daerah ditempatkan sebagai salah satu pondasi dalam amandemen UUD NRI 1945. Dimuat beberapa pasal mengenai otonomi daerah, misalnya Pasal 18 Ayat (2) dan Ayat (5) UUD NRI 1945. Di dalam Pasal 18 Ayat (5) UUD NRI 1945 dinyatakan : “Pemerintah Daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat”. Dari rumusan tersebut dapat dipahami bahwa pemerintah daerah memiliki kewenangan luas dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Konsep otonomi daerah dapat dimanfaatkan guna mengurangi pengangguran yang ada di daerah.
Dalam bingkai otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Tangerang sendiri sebenarnya juga memiliki beragam cara yang dapat dilakukan guna mengikis tingginya angka pengangguran. Cara tersebut, dapat berasal dari faktor internal hingga faktor eksternal. Untuk faktor internal, misalnya pemda sendiri menyediakan lapangan kerja baru, memberikan pelatihan dan modal UKM, dan memberikan pelatihan soft skill bagi angkatan kerja baru. Sedangkan untuk faktor eksternal, tidak kalah pentingnya misalnya pemda mencoba menarik investor-investor yang masuk, baik yang berasal dari domestik maupun asing.

Keberhasilan Kabupaten Tangerang dalam Menarik Invetasi Masuk

Banyaknya investor yang masuk, dapat berdampak positif bagi perekonomian daerah. Misalnya tenaga kerja yang mudah terserap, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meningkat, alih teknologi, serta meningkatnya indeks perekonomian daerah. Kabupaten Tangerang dapat menerapkan berbagai macam strategi guna mendorong para investor untuk meningkatkan investasinya di dalam daerah. Tentu hal ini tidak hanya menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten sendiri, tetapi juga instansi-instansi lain yang terkait.
Sepanjang Tahun 2014-2015, Kabupaten Tangerang telah berhasil menarik jumlah investasi yang masuk mencapai 5 Triliyun Rupiah. Menurut Ranta Soeharta, Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang menjadi yang tertinggi dalam hal realisasi investasi asing di Banten. Sebanyak 403 proyek dengan nilai investasi sebesar US $ 460.143,8 masuk dan menanamkan investasinya.  Dalam kasus terbaru, terdapat Perusahaan Lampu, PT. Infinity Light yang menanamkan investasinya di Kabupaten Tangerang. Tidak hanya itu belum lama ini, Presiden Jokowi juga meluncurkan Program Investasi Padat Karya di Balaraja Barat yang menyedot 11 PMA dan 5 PMDN.

Upaya Meningkatkan dan Mempertahankan Keberhasilan Investasi di Kabupaten Tangerang

Keberhasilan investasi yang ada di Kabupaten Tangerang memang harus dipertahankan dan terus dikembangkan. Terdapat beragam strategi yang dapat disusun agar laju investasi yang masuk terus dapat naik dan berdampak pada penurunan angka pengangguran. Pertama, keberhasilan penanaman invenstasi di Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari kemudahan perizinan melalui kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Kebijakan tersebut harus terus dioptimalisasikan sehingga tercipta pelayanan yang mudah dan professional.
 Kedua, promosi investasi harus terus ditingkatkan sehingga mendorong minat investasi yang masuk. Rangkaian kerja sama government to government di berbagai negara perlu digencarkan, terutama terhadap negara asal investasi yang kerap masuk ke ASEAN. Negara tersebut diantaranya Tiongkok, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Singapura, Amerika Serikat, dan lain-lain. Hal ini tidak hanya dalam rangka promosi investasi daerah tetapi juga lebih kepada membangun kemitraan yang efektif, dengan tujuan sama-sama saling menguntungkan. Tidak hanya itu pemanfaatan promosi investasi yang efektif juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan  informasi.       
Ketiga, meningkatkan pengawasan serta mengevaluasi aktifitas dan hasil investasi. Hal ini kerap terabaikan dan terlupakan. Upaya Pemerintah Kabupaten Tangerang tidak hanya berhenti dalam mendorong investasi yang masuk, tetapi optimalisasi terhadap pengawasannya juga diperlukan, sehingga tidak terciptanya pelanggaran-pelanggaran dalam praktik. Pada Tahun 2013 saja, berdasarkan pengakuan Kepala Bidang Penanaman Modal BPMD Kab. Tangerang, data akurasi investasi daerah belum terdata dengan rapih. Terdapat berbagai investasi yang beberapa diantaranya merupakan perpanjangan.    
Dengan berbagai cara tersebut, diharapkan realisasi investasi di Kabupaten Tangerang tetap menjadi yang tertinggi di Provinsi Banten, bahkan menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Sehingga angka pengangguran yang mencapai ratusan ribu jiwa dapat teratasi.  

0 Response to "Upaya Meningkatkan dan Mempertahankan Keberhasilan Investasi di Kabupaten Tangerang Guna Menekan Angka Pengangguran"

Posting Komentar